LAPORAN OUTDOOR CLASS
OLEH:
KELOMPOK
KELAS XI.IS.2
1.
Dayu Zona (09)
2.
M.Firdaus R. (23)
3.
Robi Danur S. (31)
4.
Rudy Wahyu K. (33)
SMA NEGERI 3 KLATEN
TAHUN 2011/2012
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
PENELITIAN : KERATON
SURAKARTA
DISUSUN
OLEH :
1. Dayu Zona (09)
2. M. Firdaus R. (23)
3. Robi Danur S. (31)
4. Rudy Wahyu K. (33)
Klaten , 21 Februari 2012
Mengesahkan
Kepala
SMA Negeri 3 Klaten Pembimbing
Mata Pelajaran
Dra.Ryryn Purwanti HR.M.Hum
Kusnadi Pujianto S.Sos.
NIP.19560913
197903 2 002 NIP. 1972 0707 2006 0410 12
KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun laporan outdoor class.
Laporan
ini disusun sebagai salah satu arena latihan dan memenuhi kewajiban siswa
setelah mengikuti studi lapangan . Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
- Dra.Ryryn Purwanti HR.M.Hum selaku kepala SMA N 3 KLATEN yang telah memeberikan ijin untuk studi lapangan.
- Guru pembimbing studi lepengan yang memberi pengarahan kepada penulis.
- Bapak/Ibu guru SMA N 3 KLATEN beserta staffnya.
- Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan secara satu persatu.
Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan outdoor class ini,
tidak menutup mata bahwa kesalahan dan kekurangan di sana-sini masih banyak.
Oleh karena itu kami menyadari bahwa kami masih harus belajar dan belajar lagi.
Akhirnya,
kami penyusun mengucapkan terima kasih atas semua yang telah membantu dalam
penyusunan laporan outdoor class ini.
Klaten,
Februari 2012
Penyusun
MOTTO
“Kesuksesan itu tiada
artinya bila anda tidak mrndasarinya dengan aqidah”
(karena kesuksesan tanpa
aqidah bagaikan fatamorgana, belajarlah aqidah,
belajarlah agama dengan baik
dan benar)
“Berakit-rakit
ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang
kemudian”
( Bahwa kesenangan atau kebahagiaan baru dapat dicapai
atau diperoleh setelah usaha yang sungguh-sungguh dan pengorbanan yang digambarkan
dengan “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” )
“Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu
masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan
pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat
melupakannya”
“Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang
disekelilingmu tersenyum, jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal,
kamu tersenyum dan orang-orang disekelilingmu menangis”
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
……………………………………………………………………..
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………
Motto ……………………………………………………………………………………..
Daftar Isi
………………………………………………………………………………….
Daftar Lampiran
………………………………………………………………………….
Topik Wawancara
………………………………………………………………………..
Jawaban
Topik Wawancara ……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………………
A. Latar
Belakang ……………………………………………………………………
B. Tujuan
……………………………………………………………………………..
C. Rumusan
Masalah ……………………………………………………………..........
BAB II LANDASAN TEORI
…………………………………………………………….
BAB
III METODE PENELTIAN
……………………………………………………….
A. Waktu
dan tempat Penelitian …………………………………………………......
B. Alat
dan bahan ……………………………………………………………………
C. Cara
kerja …………………………………………………………………………
BAB
IV ISI ………………………………………………………………………………
A. Sejarah Keraton Surakarta ………………………………………………………..
B. Kelompok Sosial ………………………………………………………………….
1.Keraton Surakarta ………………………………………………………………….
2.Taman Sari ………………………………………………………………………...
3.Menara Audio Visual ……………………………………………………………...
4.Museum Sangiran …………………………………………………………………..
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………………
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………........
B. Saran …………………………………………………………………………….......
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
LAMPIRAN
- Koleksi foto outdoor class
Topik Wawancara
1.
siswa mengamati proses
keberangkatan perjalanan, objek, terbagi dalam kelompok social apa saja?
sebutkan dan jelaskan!
2. ketika
berada di kraton, amatilah apakah ada pembagian kelompok secara membership
group dan reference group?
3. apakah
di dalam kraton terjadi proses akulturasi? tunjukkan dalam hal apa saja !
berikan dokumentasinya!
4. bagaimanakah
strategi yang digunakan kraton untuk melestarikan nilai-nilai budaya? jelaskan
dan tunjukkan contohnya!
5.
sebutkan dan jelaskan 7
unsur kebudayaan universal yang terdapat di lingkungan kraton? tunjukkan dengan
dokumentasi dan penjelasannya!
Ketentuan :
1. Sumber wawancara : abdi dalem,
wisatawan, kerabat keraton.
2. Wawancara menggunakan bahasa
yang baik sopan dan santun.
3. Hasil wawancara di rekam.
4. Segala aktifitas pengamatan
dan wawancara dapat terdokumentasi (foto)
Hasil pengamatan di tulis
dengan sesuai ketentuan.
Guru Mapel
Sosiologi
1.
Kusnadi Pujianto , S.Sos.
2.
Ahmad Noor Fida , S.Pd.
JAWABAN TOPIK WAWANCARA
1)
Saat keberangkatan kami terbagi dalam berbagai
kelompok yaitu :
- Kelompok Primer
Yaitu kelompok yang
hubungan antar anggotanya saling mengenal dan bersifat informal ,seperti
sahabat, saudara. Contohnya satu kelas terbagi dalam berbagai kelompok dan
terpisah dengan bus yang berbeda.
- Kelompok sekunder
Yaitu kelompok yang
bersifat formal dan didasarkan pada asas manfaat. Kelompok penulis tebagi
menjadi dua kelompok, satu kelompok bus D yang harus bergabung dengan kelas XI
IPS 1 dan kelompok bus E yang bergabung dengan kelas XI IPS 3.
2)
Pembagian
kelompok
- Membership group merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
- Ø Reference group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan. Terkadang antara membership group dan reference group sulit untuk dipisahkan. Seperti seorang raja dia juga bertugas untuk mengatur pemerintahan, dan dia menjadi pandangan bagi rakyat-rakyatnya.
3)
Di dalam keraton dapat terlihat jelas proses
akulturasinya mulai dari
- Bentuk bangunan. Yang paling menonjol adalah adanya menara , biasanya rumah orang jawa atau keraton itu berbentuk rumah joglo namun di keraton surakarta tersebut terdapat menara.
- Adanya patung-patung yang berbentuk malaikat yang biasanya patung-patung tersebut berada di Eropa.
- Meriam di museum menunjukkan akulturasi dari bidang senjata, karena biasanya senjata orang Indonesia itu bambu runcing, dan orang-orang sakti senjatanya itu keris.
Ø Akulturasi agama, walau agama
islam telah ada namun keraton tersebut tidak beragama islam tulen, karena
rakyat di keraton tersebut masih meyakini animisme dan dinamisme yaitu adanya
sesaji yang di peruntukkan untuk patung kayu Rajamala, dan pohon-pohon yang
dianggap ada penunggunya. Adanya perayaan sekaten yang gunungannya biasanya
dipakai oleh agama hindu dan budha.
4)
Sebenarnya
pelestarian budaya yang ada di keraton dapat kita jaga dengan cara mengemas
ritual atau upacara kebudayaan yang ada di keraton menjadi alat wisata
kebudayaan, dengan mewariskan resep-resep ataupun mengenalkan kebudayaan yang
ada kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat tertarik dan ikut melestarikan
kebudayaan itu.contohnya seperti keraton Yogyakarta yang mempunyai restoran
yang menjual makanan khas untuk raja-raja mataram. Sehingga masyarakat tahu.
5)
Unsur
kebudayaan universal yang ada di keraton.
Ø Adanya alun-alun, biasanya di
setiap keraton terdapat alun-alun Alun-alun merupakan
tempat diselenggarakannya upacara-upacara kerajaan yang melibatkan rakyat.
Selain itu alun-alun menjadi
tempat bertemunya raja dan rakyatnya.
Ø Tumbuhan
yang biasanya di tanam di keraton adalah pohon beringin dan pohon sawo kecik
Sawo kecik ini memiliki filsafat yaitu kata kecik yang berasal dari becik yang
artinya baik. Jadi menanam pohon sawo kecik diharapkan akan nandur kabecikan atau
menanam kebaikan.
Ø Adanya
masjid, di dekat keraton terdapat masjid hal itu menunjukkan bahwa keraton
tersebut mempercayai adanya agama dan mengakui bahwa Allah itu ada.
Ø Pasar
yang dekat dengan keraton, hal
itu menunjukkan bahwa terdapat kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Ø Adanya
pagelaran yang biasanya dijadikan tempat untuk pentas seni, sebagai hiburan
raja, maupun tamu-tamu.
Ø Adanya benteng untuk mengawasi
musuh-musuh perang di jaman dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar