Berasal dari bahasa Yunani dan dari kata Epistem dan logos, epistem berarti pengetahuan sedangkan logos berarti teori atau uraian, atau ulasan, berarti Epistemologi adalah sebuah teori tentang pengetahuan (theory of knowledge).
Secara istilah epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang keaslian pengertian, struktur, mode dan validasi pengetahuan.
2 aliran epistemologi
1. Aliran idealisme atau rasionalisme
yaitu suatu aliran pemikiran yang menekankan pada pentingnya peranan akal, idea, kategori, atau bentuk sumber pengetahuan dan panca indra dinomor duakan.
2. Aliran realisme atau empirisme
yaitu menekankan peranan indera sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan dan peranan akal dinomor duakan.
3 model berfikir benar atau tidaknya sesuatu:
1.berfikir rasional
2.berfikir empirikal
3.berfikir intuitif (irrasional) atau pertimbangan emosional.
Minggu, 09 November 2014
Islam Normatif dan Islam Historis
Islam Normatif
Norma,yaitu aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok atau masyarakat yang dipakai sebagai panduan, sedangkan normatif, yaitu menurut norma atau kaidah yang berlaku.
Secara istilah Islam normatif yaitu Islam ideal yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan (norma) dalam Al-qur'an dan Sunnah atau Islam sebagai wahyu yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW berupa Al-qur'an dan Hadist.
Islam Historis
Historis, yaitu hal yang berkaitan dengan sejarah atau ada hubungannya dengan masa depan.
Secara istilah Islam historis yaitu Islam sebagai produk sejarah yakni Islam yang dipahami dan dipraktikkan umat Islam seluruh dunia, mulai dari Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.
Norma,yaitu aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok atau masyarakat yang dipakai sebagai panduan, sedangkan normatif, yaitu menurut norma atau kaidah yang berlaku.
Secara istilah Islam normatif yaitu Islam ideal yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan (norma) dalam Al-qur'an dan Sunnah atau Islam sebagai wahyu yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW berupa Al-qur'an dan Hadist.
Islam Historis
Historis, yaitu hal yang berkaitan dengan sejarah atau ada hubungannya dengan masa depan.
Secara istilah Islam historis yaitu Islam sebagai produk sejarah yakni Islam yang dipahami dan dipraktikkan umat Islam seluruh dunia, mulai dari Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.
Kebudayaan
Berasal dari kata budaya
Budaya (jawa) = budhayah=budhi+daya=dayaning budhi=akhlak.
culture=colere (latin) = mengolah tanah.
bebarapa pengertian tentang kebudayaan;
1. kebudayaan ialah ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat di refleksikan dalam bentuk seni, sastra, religi, dan moral.
2.keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat-istiadat dan kapabilitas dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat (E.B Tylor 1887).
3 wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat
1. wujud ideal, yaitu kompleks ide atau gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya
2. wujud kelakuan, yaitu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. wujud benda, yaitu berupa benda-benda hasil karya.
7 unsur kebudayaan:
1.sistem peralatan hidup dan teknologi
2.siste ekonomi
3.sistem religi
4.sistem kekerabatan atau keluarga
5.sistem pengetahuan atau ilmu
6.sistem seni
7.sitem bahasa
Hadist
Ulama ushul menyatakan bahwa hadist ialah segala perkataan, segala perbuatan dan taqrir Nabi yang bersangkut paut dengan hukum,
Macam-macam Hadist:
1.Hadist Sahih
yaitu diriwayatkan perawi yang adil dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambunng sampai kepada Rasulullah SAW dan tidak mempunyai cacat.
kriterianya:
a.ada persambungan sanad
b.perawinya adil (tidak melakukan dosa kecil atau besar)
c.periwayat bersifat dhabith (ingatannya kuat)
d.tidak terjadi kejanggalan
e.tidak terjadi illat (cacat)
2.Hadist Hasan
yaitu diriwayatkan perawi yang adil tetapi kekurangan penelitiannya.
kriterianya:
a.diriwayatkan secara adil
b.sempurna ke-dhabithannya
c.bersambung sanadnya
d.tidak berillat
e.tidak ada syadz (tidak bertentangan atau berselisih)
3.Hadist Dhaif
yaitu hadist yang tidak memenuhi syarat hadist shaih dan hadist hasan.
kriterianya:
a.sanadnya tidak bersambung
b.perawinya tidak adil
c.perawinya tidak dhabith
d.ada syadz ataupun illat
3 prinsip dalam pemahaman hadist:
1. meneliti kesahih-an hadist sesuai dengan acuan umum yang ditetapkan oleh pakar hadist.
2.memahami sunnah sesuai dengan pengetahuan bahasa, konteks, arbab al-wurud hadist
3.memastikan sunnah yang dikaji tidak bertentangan.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam memahami hadist:
1.memahami hadist sesuai dengan petunjuk al-qur;an
2.menghimpun hadist-hadist yang se-tema
3.kompromi atau tarjih terhadap hadist-hadist
4.memahami hadist sesuai dengan latar belakang situasi dan kondisi serta tujuannya
5.membedakan antara sarana yang berubah-ubah dengan tujuan yang tetap
6.membedakan antara yang hakikat dengan yang ungkapan
7.membedakan antara yang ghaib dan yang nyata
8.memastikan makna kata-kata di dalam hadist
Macam-macam Hadist:
1.Hadist Sahih
yaitu diriwayatkan perawi yang adil dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambunng sampai kepada Rasulullah SAW dan tidak mempunyai cacat.
kriterianya:
a.ada persambungan sanad
b.perawinya adil (tidak melakukan dosa kecil atau besar)
c.periwayat bersifat dhabith (ingatannya kuat)
d.tidak terjadi kejanggalan
e.tidak terjadi illat (cacat)
2.Hadist Hasan
yaitu diriwayatkan perawi yang adil tetapi kekurangan penelitiannya.
kriterianya:
a.diriwayatkan secara adil
b.sempurna ke-dhabithannya
c.bersambung sanadnya
d.tidak berillat
e.tidak ada syadz (tidak bertentangan atau berselisih)
3.Hadist Dhaif
yaitu hadist yang tidak memenuhi syarat hadist shaih dan hadist hasan.
kriterianya:
a.sanadnya tidak bersambung
b.perawinya tidak adil
c.perawinya tidak dhabith
d.ada syadz ataupun illat
3 prinsip dalam pemahaman hadist:
1. meneliti kesahih-an hadist sesuai dengan acuan umum yang ditetapkan oleh pakar hadist.
2.memahami sunnah sesuai dengan pengetahuan bahasa, konteks, arbab al-wurud hadist
3.memastikan sunnah yang dikaji tidak bertentangan.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam memahami hadist:
1.memahami hadist sesuai dengan petunjuk al-qur;an
2.menghimpun hadist-hadist yang se-tema
3.kompromi atau tarjih terhadap hadist-hadist
4.memahami hadist sesuai dengan latar belakang situasi dan kondisi serta tujuannya
5.membedakan antara sarana yang berubah-ubah dengan tujuan yang tetap
6.membedakan antara yang hakikat dengan yang ungkapan
7.membedakan antara yang ghaib dan yang nyata
8.memastikan makna kata-kata di dalam hadist
Tafsir, Takwil, dan Tarjamah
Ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa tafsir dan takwil mengartikannya adalah sama, namun ada pula yang membedakannya,
Menurut As-Sayutti (1979;1173) takwil adalah mengalihkan suatu makna yang lain dengan tujuan untuk lebih menyesuaikan karena alasan yang dapat diterima akal.
Syarat takwil:
1.makna yang dipilih sesuai dengan hakikat kebenaran yang diikuti oleh para ahli dalam bidangnya (tidak bertentangan dengan akal sehat)
2.makna yang dipilih sudah dikenal dikalangan masyarakat arab klasik pada saat turunnya al-qur'an.
Pengertian tarjamaah, yaitu memindahkan bahasa ke bahasa lain agar memudahkan dalam memahaminya.
Perbedaan Tafsir dan Takwil
Tafsir yaitu penjelasan terhadap makna lahiriah dari ayat al-qur'an yang pengertiannya secara tegas menyatakan maksud dengan dikehendaki Allah SWT.
Takwil itu merupakan pengertian yang tersirat yang tersimpan di dalam al-qur'an.
Langganan:
Komentar (Atom)