Minggu, 09 November 2014

Epistemologi

Berasal dari bahasa Yunani dan dari kata Epistem dan logos, epistem berarti pengetahuan sedangkan logos berarti teori atau uraian, atau ulasan, berarti Epistemologi adalah sebuah teori tentang pengetahuan (theory of knowledge).

Secara istilah epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang keaslian pengertian, struktur, mode dan validasi pengetahuan.

2 aliran epistemologi
1. Aliran idealisme atau rasionalisme
yaitu suatu aliran pemikiran yang menekankan pada pentingnya peranan akal, idea, kategori, atau bentuk sumber pengetahuan dan panca indra dinomor duakan.

2. Aliran realisme atau empirisme
yaitu menekankan peranan indera sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan dan peranan akal dinomor duakan.

3 model berfikir benar atau tidaknya sesuatu:
1.berfikir rasional
2.berfikir empirikal
3.berfikir intuitif (irrasional) atau pertimbangan emosional.

Islam Normatif dan Islam Historis

Islam Normatif
Norma,yaitu aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok atau masyarakat yang dipakai sebagai panduan, sedangkan normatif, yaitu menurut norma atau kaidah yang berlaku.

Secara istilah Islam normatif yaitu Islam ideal yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan (norma) dalam Al-qur'an dan Sunnah atau Islam sebagai wahyu yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW berupa Al-qur'an dan Hadist.

Islam Historis
Historis, yaitu hal yang berkaitan dengan sejarah atau ada hubungannya dengan masa depan.
Secara istilah Islam historis yaitu Islam sebagai produk sejarah yakni Islam yang dipahami dan dipraktikkan umat Islam seluruh dunia, mulai dari Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.

Kebudayaan


Berasal dari kata budaya
Budaya (jawa) = budhayah=budhi+daya=dayaning budhi=akhlak.
culture=colere (latin) = mengolah tanah.

bebarapa pengertian tentang kebudayaan;
1. kebudayaan ialah ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat di refleksikan dalam bentuk seni, sastra, religi, dan moral.
2.keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat-istiadat dan kapabilitas dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat (E.B Tylor 1887).

3 wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat
1. wujud ideal, yaitu kompleks ide atau gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya
2. wujud kelakuan, yaitu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. wujud benda, yaitu berupa benda-benda hasil karya.

7 unsur kebudayaan:
1.sistem peralatan hidup dan teknologi
2.siste ekonomi
3.sistem religi
4.sistem kekerabatan atau keluarga
5.sistem pengetahuan atau ilmu
6.sistem seni
7.sitem bahasa 

Hadist

Ulama ushul menyatakan bahwa hadist ialah segala perkataan, segala perbuatan dan taqrir Nabi yang bersangkut paut dengan hukum,

Macam-macam Hadist:
1.Hadist Sahih
   yaitu diriwayatkan perawi yang adil dan sempurna ketelitiannya, sanadnya bersambunng sampai        kepada Rasulullah SAW dan tidak mempunyai cacat.
   kriterianya:
a.ada persambungan sanad
b.perawinya adil (tidak melakukan dosa kecil atau besar)
c.periwayat bersifat dhabith (ingatannya kuat)
d.tidak terjadi kejanggalan
e.tidak terjadi illat (cacat)
2.Hadist Hasan
   yaitu diriwayatkan perawi yang adil tetapi kekurangan penelitiannya.
   kriterianya:
a.diriwayatkan secara adil
b.sempurna ke-dhabithannya
c.bersambung sanadnya
d.tidak berillat
e.tidak ada syadz (tidak bertentangan atau berselisih)
3.Hadist Dhaif
   yaitu hadist yang tidak memenuhi syarat hadist shaih dan hadist hasan.
kriterianya:
a.sanadnya tidak bersambung
b.perawinya tidak adil
c.perawinya tidak dhabith
d.ada syadz ataupun illat

3 prinsip dalam pemahaman hadist:
1. meneliti kesahih-an hadist sesuai dengan acuan umum yang ditetapkan oleh pakar hadist.
2.memahami sunnah sesuai dengan pengetahuan bahasa, konteks, arbab al-wurud hadist
3.memastikan sunnah yang dikaji tidak bertentangan.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam memahami hadist:
1.memahami hadist sesuai dengan petunjuk al-qur;an
2.menghimpun hadist-hadist yang se-tema
3.kompromi atau tarjih terhadap hadist-hadist
4.memahami hadist sesuai dengan latar belakang situasi dan kondisi serta tujuannya
5.membedakan antara sarana yang berubah-ubah dengan tujuan yang tetap
6.membedakan antara yang hakikat dengan yang ungkapan
7.membedakan antara yang ghaib dan yang nyata
8.memastikan makna kata-kata di dalam hadist

Tafsir, Takwil, dan Tarjamah

Ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa tafsir  dan takwil mengartikannya adalah sama, namun ada pula yang membedakannya,

Menurut As-Sayutti (1979;1173) takwil adalah mengalihkan suatu makna yang lain dengan tujuan untuk lebih menyesuaikan karena alasan yang dapat diterima akal.
Syarat takwil:
1.makna yang dipilih sesuai dengan hakikat kebenaran yang diikuti oleh para ahli dalam bidangnya (tidak bertentangan dengan akal sehat)
2.makna yang dipilih sudah dikenal dikalangan masyarakat arab klasik pada saat turunnya al-qur'an.

Pengertian tarjamaah, yaitu memindahkan bahasa ke bahasa lain agar memudahkan dalam memahaminya.

Perbedaan Tafsir dan Takwil
Tafsir yaitu penjelasan terhadap makna lahiriah dari ayat al-qur'an yang pengertiannya secara tegas menyatakan maksud dengan dikehendaki Allah SWT.
Takwil itu merupakan pengertian yang tersirat yang tersimpan di dalam al-qur'an.

Jumat, 27 Juni 2014

STOP MONEY POLITIK DALAM PEMILU

KATA PENGANTAR


Bismillahhirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta petunjuk kepada hambanya sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan makalah “STOP MONEY POLITIK DALAM PEMILU”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu ditunggu syafa’atnya.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini terutama keluarga.Penulis masih banyak salah dan kekurangan maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat membantu saya dalam menggembangankan makalah ini.









YOGYAKARTA,06 DESEMBER 2013


                                                                                                                             Penulis

  


Rabu, 25 Juni 2014

KLASIFIKASI HADIS DARI BERBAGAI ASPEK


Penulis :
v  M. Firdaus Rahman             (13540063)
v Ummy Muflihah                   (13540052)

 KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
            Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “KLASIFIKASI HADIS DARI BERBAGAI ASPEK” ini dengan lancar. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu di tunggu syafa’atnya.
            Hadis adalah pedoman kedua setelah al-qur’an yang tetap harus dipelajari oleh umat manusia. Memahami al-qur’an tanpa memahami hadis seperti kaki yang pincang. Allah SWT sendiri juga memerintahkan untuk mempelajarinya, karena pada dasarnya hadis adalah penjelas al-qur’an. Secara umum dalam makalah ini memaparkan pengelompokan hadis dari berbagai segi atau aspek yang mungkin hanya sedikit yang mengetahuinya. Selain sebagai tugas, makalah ini ditulis sebagai referensi bacaan untuk menambah pengetahuan khususnya dalam kajian klasifikasinya.
            Dalam penulisan makalah ini tentu terdapat kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelanjutan penulisan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb



Yogyakarta,  November 2013

Penulis


Dari Cerita Sosiologi Ke Talcot Parsons


Tulis, tulisan, penulisan, menulis, karangan, lah aku pusing saya lebih suka membaca cerpen dari pada harus menulis karangan tetapi mau bagaimana lagi jika saya tidak menulis saya tidak dapat nilai, jika saya tidak dapat nilai saya gagal dan harus mengulang, jika hal seperti itu terjadi maka kuliah saya akan terhambat atau tidak selasai-selesai dan jika seperti itu saya membuat orang tua saya kecewa, karena saya diberi amanah untuk cepat menyelesaikan kuliah, jika saya gagal dalam melaksanakan amanah maka saya berdosa, jika saya berbuat dosa maka saya masuk neraka, memang sangat mengerikan pada akhirnya bila saya tidak menulis untuk dapat nilai, maka dengan tulisan ini saya menyatakan menulis tugas untuk dapat nilai dengan maksud agar tidak masuk neraka. (saya mulai lebih bingung).

Resume Tauhid

Pengertian Tauhid adalah menyakini (tidak adanya keraguan dalam hati) bahwa Allah saja yang wajib di ibadahi baik dalam rububiyah,uluhiyah, dan asma wasifat.
Tauhid dibagi menjadi 3:
1.      Rububiyah
2.      Uluhiyah
3.      Asma wasifat
Pengertian Syirik adalah mensejajarkan antara Allah dengan yang lainya baik dalam rububiyah,uluhiyah, dan asma wasifat.
JENIS-JENIS SYIRIK
1. Syirik Akbar syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Hakikat syirik akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah
2. Syirik Ashghar yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak mengeluarkan dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.

Selasa, 24 Juni 2014

Public Sphere dan Civic Reason

Soal:
Hubungkan teori ruang publik (public sphere) Jurgen Hubermas dengan teori alasan sipil (civic reason) Abdullah Said?
Jawaban:

Bagi saya ruang publik merupakan hal yang utama dan pokok dalam membentuk masyarakat yang berdemokrasi, dengan ruang publik ini masyarakat bisa berkumpul atau lebih singkatnya membentuk sebuah organisasi maupun kelompok kecil dan menuangkan pendapat-pendapat mereka atau berdiskusi tentang suatu persoalan dan ruang publik ini tidak harus bersifat formal dan bagi saya ruang publik sesuai dengan perkembangan zamannya bisa berinteraksi dengan media komunikasi seperti handphone, facebook,twitter dan media-media sosial lainnya,

Islam Sebagai keyakinan dan Islam Sebagai Ilmu

A.    Latar Belakang
Islam menurut Syikh Mahmud Syaltut adalah agama Allah yanag diperintahkan untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW, Dan menugaskannya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.
Ilmu adalah segala pengetahuan yang bersifat universal dan harus substansi yang akan terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Ilmu lama atau paradigma lama bisa saja ditolak ketika ada sebuah para digma baru yang lebih meyakinkan karna ada bukti-bukti yang lebih konkrit dan ilmiah.
Umat Islam pada dasarnya memiliki keyakinan yang sama bahwa mereka mempercayai Tuhan Yang Maha Esa adalah Allah SWT. Dalam pemahaman terhadap Tuhan, di dalam pemikiran umat Islam sendiri mempunyai banyak pemahaman yang berbeda, selain itu mereka memahami bahwa Tuhan berlaku sama seperti makhluk lainnya yang mempunyai kebutuhan biologis dan sebagainya.
Adapun pengilmuan islam  menuju paradigma islam  atau islam sebagai ilmu. Bahwa akan dikemukakan dalam makalah ini, yaitu perlunya pengilmuan islam, orang islam harus melihat realitas melalui islam, dan eksistensi humaniora dalam Al-Qur’an.  Pertama, perlunya islam sebagai teks (Al-Qur’an dan As-Sunnah) untuk dihadapkan kepada realitas, baik realitas sehari-hari maupun realitas ilmiah. Dengan kata lain dari teks ke konteks. Dalam ilmu berarti, bahwa gerakan intlektual islam harus melangkah ke arah pengilmuan islam.

Selasa, 15 April 2014

Analisis Teori Alienasi Karl Marx



Dalam teori sosiologi klasik Jerman ada beberapa tokoh yang sangat istimewa dengan pemikiran-pemikirannya yang banyak memberikan pengaruh besar dalam kehidupan dunia, salah satu diantaranya ada Karl Marx (1818-1883), beliau ini lah yang disebut-sebut sebagai pelopor komunis. Karl Marx telah menemukan satu fakta sederhana, bahwa yang pertama kali di cari manusia adalah makan, minum, tempat bernaung, dan pakaian. Jauh sebelum mereka mengejar apa itu politik, ilmu pengetahuan, seni, dan agama[1]. Ada teori dari Karl Max yang sampai saat ini masih sangat terasa dalam kehidupan kita, yaitu teorinya tentang alienasi, alienasi jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia maka artinya adalah proses menuju keterasingan, yang sepemahaman saya teori ini terjadi dimana hilangnya kekreatifan karena hasil kerja nya sendiri, Maksud dari hilagnya kreatif ini karena kekreatifan mereka maupun tenaga-tenaga mereka terhenti pada alat-alat produksi bahkan tersaingi dengan alat-alat produksi atau mesin yang mereka (manusia) buat sendiri dan seolah-olah hidup mereka itu seperti tergantung pada alat, atau bila kita artikan ke dalam ekonomi maka pengertiannya ialah kaum buruh atau kaum proletariat itu hanya bisa hidup dengan menyumbangkan tenaganya kepada kaum borjuis atau kaum yang memiliki alat-alat produksi maka peristiwa ini lah yang disebut dengan alienasi.

Minggu, 13 April 2014

contoh makalah



PENGARUH STATUS DAN PERANAN INDIVIDU DALAM MASYARAKAT






Makalah Ini di Buat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh:
Muhammad Firdaus Rahman
 (13540063)




Jurusan Sosiologi Agama
Fakultas Ushuluddin Dan Pemikiran Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2013







Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini,tak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Individu ialah bagian terkecil dari masyarakat maka dari itu individu mempunyai peranan yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat tersebut entah itu baik atau buruk tergantung dari individu tersebut akan kesadarannya terhadap status dan peranan yang ia miliki di dalam masyarakat itu,untuk lebih jelasnya di dalam makalah ini akan di bahas sedikit gambaran tentang pengaruh individu dalam memerankan status dan peranannya di dalam masyarakat,Semoga dengan makalah ini pembaca akan lebih faham tentang dirinya di dalam masyarakat.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,serta kritik dan saran pembaca yang membangun sangat dibutuhkan demi perbaikan makalah ini serta tulisan-tulisan penulis lainnya.







                                                                                                                 Yogyakarta,15 Desember 2013


                                                                                                                                   Penulis